Sabtu, 06 Oktober 2012

GANGNAM STYLE



Sekarang siapa yang tidak bisa melawan Demam Korea atau dikenal sebagai  Hallyu atau Korean Wave,  mungkin banyak yang tidak tahu tapi kebanyakan remaja putri  atau para wanita Indonesia tahu. Rata-rata dari mereka, remaja putri  atau para wanita, menyukai Korea karena terkenal dengan actor dan penyanyi yang tampan dan menggetarkan hati. Ada juga yang menyukainya karena hanya drama Korea yang menarik. Ada juga yang menyukai reality show dan yang paling banyak digemari adalah demam K-POP nya.
Walaupun tidak setampan para personil Super Junior, Jae-Sang Park alias PSY akhir-akhir ini  melalui lagu dan “goyangannya”, ia mampu mengguncang dunia.  Padahal menurut sebagain orang, lagu dan gayanya ini biasa-biasa saja, bahkan ada yang menilai konyol dan lucu. Melalui  GANGNAM STYLE atau Gaya Gangnam , sebuah singel K-pop, yang pertama kali dirilis pada tanggal 15 Juli 2012, mampu menyihir banyak orang di dunia. Videonya di youtube saat ini telah dilihat sebanyak 253,690,773 kali, Jumlah  yang fantastis. Sehingga banyak media internasional mengulasnya dalam berbagai sudut pandang dan penilaian.  The Los Angeles Times menulis pada   tanggal 4 Agustus lalu,   bahwa popularitas “Gangnam Style” ini “tak terbendung” dan telah “mengambil alih dunia”.
Gaya menari mirip "menunggang kuda" yang ditunjukkan rapper Korea, PSY, dalam video "Gangnam Style" ternyata memang disukai banyak orang. Buktinya, seperti dilansir oleh The Verge, video ini berhasil memecahkan rekor Guinness World Records sebagai video YouTube yang mengumpulkan jumlah "like" terbanyak. Hingga Selasa (25/9/2012) pagi, jumlah "like" yang diterima Gangnam Style mencapai lebih dari 2,6 juta. Angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan pemegang rekor sebelumnya, "Party Rock Anthem" dari LMFAO, yang berhasil mengumpulkan sekitar 1,5 juta "like".
Sekali waktu "Gangnam Style" bertengger di urutan pertama video musik terpopuler YouTube. "Gangnam Style" juga diberitakan berhasil menjadi video musik nomor satu di iTunes, mengalahkan "We Are Never, Ever Getting Back Together" dari Taylor Swift, "As Long As You Love Me" dari Justin Beiber, dan "Wide Awake" dari Katy Perry. Ini adalah kali pertama seorang artis Korea mencapai posisi tersebut.
Apabila anda melihat video youtube melalui  http://www.youtube.com/user/officialpsy, anda dapat menyimpulkan sendiri, berbagai video youtube yang bertema Gangnam Style  rata-rata telah dilihat lebih dari jutaan kali.
Untuk mendongkrak kepopulerannya, pada 17 Agustus, video musik baru berjudul  Oppa is Just My Style kemudian dirilis dengan inti syair yang gak  jauh berbeda, hanya beberapa penambahan lirik dan dinyanyikan oleh penyanyi wanita, HyunA personel grup 4minute.
Video yang berdurasi 4:13 ini sangat cepat disebar oleh para penggemar K-Pop ke seluruh dunia. Mulai dari Katy Pery, Britney Spears, Josh Groban, Justin Bieber, hingga pembawa acara Ellen DeGenners sangat menyukai Gaya Gangnam ini. Kabarnya Gangnam Style telah mendapatkan beberapa nominasi untuk ajang MTV European Music Awards yang akan digelar di Frankfurt, Jerman, 11 November mendatang.
Ketika tampil di acara Ellen DeGenners Show,   Park Jae Sang  mengatakan bahwa  konsep goyangannya adalah “Dress Classy, Dance Cheesy”. Oleh karena itu, dalam acara tersebut  ia meminta Britney Spears untuk tidak usah ragu  melakukan gaya yang diajarkannya. Mudah dan sederhana.“Berpakaian berkelas, namun menari murahan”, mungkin sebuah konsep sederhana yang diciptakan Pak Jae Sang atau PSY, namun dapat saja diartikan oleh berbagai orang sebagai sindiran sosial  atau hanya sebuah lelucon biasa agar semua orang tidak  harus ragu ketika ingin bergoyang.Musik, lirik, dance melalui video clip dikemas dengan apik yang juga melibatkan artis papan atas korea di dalamnya.
Mungkin bagi kritikus musik dan budaya Indonesia dapat melihat video musik ini dalam berbagai sudut pandang. Mulai dari gaya, musik atau kostum yang digunakan dalam video clip tersebut. Namun yang pasti, warga korea mampu memperkenalkan K-Pop sebagai bagian dari salah satu budaya modern mereka untuk mengantar warga dunia melirik korea, baik parawisatanya, bahasa maupun budaya aslinya.
Inilah salah satu contoh dimana, K-Pop didukung penuh oleh berbagai lapisan masyarakatnya dengan memanfaatkan internet khususnya media sosial untuk memperkenalkan Korea Selatan. Semua terlibat untuk menyebarkan Demam Korea menjadi salah satu momentum agar penduduk dunia melihat korea dalam sisi yang berbeda. #bridgingcourse07

Kritik social
Di balik irama catchy dan gaya kocak "Gangnam Style", PSY berusaha menyampaikan kritik sosial atas gaya hidup penduduk di distrik Gangnam yang merupakan daerah paling mentereng di ibu kota Korea Selatan, Seoul. Sebagaimana ditulis TIME, PSY menyindir gaya hidup mewah orang-orang di Gangnam dengan berubah menjadi sosok yang berusaha hidup glamor melalui cara-cara konyol. Video ini dibuka dengan adegan PSY berjemur di pantai sambil bermimpi dikipasi oleh gadis cantik, tetapi sebenarnya yang memegang kipas adalah seorang anak kecil. Lalu dia berenang di pemandian umum dan berdansa bukan di klub eksklusif, melainkan bus yang penuh dengan turis. Di tengah masyarakat Gangnam yang terobsesi dengan uang, status, dan konsumerisme, "Gangnam Style" mengesankan bahwa hal-hal terbaik dalam hidup sebenarnya bisa diperoleh dengan gratis, atau paling tidak cukup dengan cara yang murah.
PSY sendiri terlahir ke sebuah keluarga kaya di daerah dekat Gangnam. Pria 34 tahun yang telah memiliki dua anak ini sempat mengenyam pendidikan di Boston University dan Berklee College of Music di Amerika Serikat.

Sources:
http://tekno.kompas.com/read/xml/2012/09/25/11341036/Gangnam.Style.Jadi.Video.Paling.Disukai.di.YouTube?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Ktkwp
http://waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=261409:ironi-dibalik-popularitas-gangnam-style&catid=19:infotainment&Itemid=33
http://www.oktomagazine.com/oktotainment/music/5053/meledaknya.popularitas.gangnam.style
http://hiburan.kompasiana.com/musik/2012/09/24/gangnam-style-k-pop-yang-mendunia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment