Minggu, 21 Oktober 2012

TWEET DAN “BURUNG ADIKTIF”



 
Apa yang akan kita lakukan setelah bangun tidur? Membaca doa? Tidak! Kita akan segera mengambil handphone atau langsung menyalakan laptop dan memeriksa mention di twitter. Saat akan jalan-jalan, makan atau sedang nonton film pasti akan muncul dalam benak kita untuk mentweet apa yang sedang dilakukan. Jadi sesibuk apapun dan dalam kondisi apapun kita pasti akan mentweet. Entah itu hanya tweet yang berisi hal-hal yang tak berisi seperti “ Laper”, “Bosan” dan lain-lain.
            Twitter memang ditujukan untuk mengekspresikan diri kita di dunia maya. Namun apakah sehat kalau dalam setiap waktu kita mentweet hal-hal yang kita lakukan atau temukan.
“ Berdasarkan risetnya, pengguna Twitter cenderung kecanduan (adiktif) dalam mengakses salah satu situs jejaring sosial paling berpengaruh di dunia itu. Bahkan ada beberapa pengguna yang mengakses situs tersebut selama 12 jam nonstop dalam sebuah kesempatan.”[1]
           
Itu yang mungkin membuat twitter dianggap kurang sehat karena twitter membuat ketagihan dan menghalangi kita untuk melakukan aktifitas lainnya. Terkadang orang yang sedang asyik bermain twitter akan lupa waktu.
Tim peneliti dari Booth Business School, University of Chicago, yang memelajari hasrat orang sehari-hari, mendapati bahwa tidur dan seks adalah dua hal yang paling diinginkan sepanjang hari. Namun dorongan untuk masuk ke jejaring sosial adalah yang paling sulit ditolak. Yang mengejutkan, dan di luar dugaan, alkohol dan tembakau yang memiliki reputasi adiktif justru tidak begitu diinginkan karena kadarnya masih di bawah jejaring sosial.”[2]

Meski jumlah penggunanya masih kalah dibanding Facebook, tetapi dalam jumlah kicauannya (tweet), malah pengguna Twitter Indonesia menjadi nomor satu di Asia.[3] Itulah sebabnya bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang paling cerewet di twitter.           Walaupun sebenarnya twitter tidak hanya ditunjukan untuk hal itu saja tetapi untuk menyebarluaskan informasi. Buktinya di dalam twitter terdapat akun-akun resmi dari sebuah Koran, Televisi, Acara dan lain-lain. Hal ini membuat kita dimudahkan kembali. Kita tidak perlu repot-repot menonton televisi untuk update berita terbaru, hanya follow @detikcom misalnya kita sudah mengetahui berita terbaru dari berbagai penjuru dunia.
Informasi yang disebarkan lewat twitter juga terbukti lebih cepat tersebar ketimbang informasi yang ada dalam televisi. Walaupun informasi yang disebarkan melalui belum tentu kebenarannya atau hanya sekedar hoax.
“ Sebuah percobaan yang dilakukan oleh komedian Michael Legge menunjukkan betapa cepatnya arus informasi di Twitter. Ia mem-posting berita kematian Gregg Jevin, tokoh fiktif yang diciptakannya sendiri untuk keperluan parodi."Sad to say that Gregg Jevin, a man I just made up, has died. #RIPGreggJevin" . Kata-kata ini kemudian ditanggapi oleh follower-nya, seperti seolah-olah sedang menanggapi kematian seseorang yang penting. “[4]

Twitter adalah tempat dimana kita bisa bebas berbicara, berkicau lebih tepatnya. Tapi akan lebih baik kalau kita tidak terlalu bebas dalam mentweet. Pikirkan dahulu sebelum mentweet takutnya ada beberapa orang yang bisa tersinggung dan merasa tidak nyaman.
Bagaimana manusia tidak kecanduan bermain twitter kalau semua informasi yang kita butuhkan bisa kita dapat dengan mudah di dalam twitter. Dibebaskan dalam berkicau apa saja di twitter. Popularitas dunia maya bisa dicapai. Diary kita, tempat untuk berkeluh kesah kita ada di twitter. Sahabat dan pacar pun bisa kita dapatkan dengan mudah melalui media social satu ini.
Ingat! Akan jauh lebih baik lagi kalau kita membatasi tweet kita dengan tweet yang lebih bermutu dan yang perlu-perlu saja Jangan sampai karena asyik bermain twitter kita sampai mengabaikan dan tidak memedulikan keadaan sekitar dan orang lain. Think before you tweet! #bridgingcourse09

 Daftar Pustaka :

            Dewanto, Tuhu Nugraha. 2010. Twitter & Perubahan Perilaku Konsumsi Berita. Update by 21 Oktober 2010. Archieved dari http://www.virtual.co.id/blog/internet-marketing /twitter-perubahan-perilaku-konsumsi-berita/

            Harmandini, Felicitas. 2012. Twitter Lebih Bikin Kecanduan Ketimbang Rokok. Update by 6 Februari 2012 pukul 11:29 WIB. Archieved dari http://tekno.kompas.com/read/ 2012/02/06/11295059/Twitter.Lebih.Bikin.Kecanduan.Ketimbang.Rokok
            Hellanthosonfri, Jefferly. 2012. Buku Pintar Facebook dan Twitter Marketing . Jakarta: PT Elex Media Komputindo, Kompas Gramedia

            Jayanti, Santi Dwi. 2009. Status 'Sampah' Kalahkan Berita di Twitter. Update by 14 Agustus 2009 pukul 15:13 WIB. Archieved dari http://inet.detik.com/read/2009/08/14/

140839/1183228/398/status-sampah-kalahkan-berita-di-twitter

                Purwanti, Tenni. 2012. Mudahnya Berita Palsu Beredar Lewat Twitter. Update by 28 Februari 2012 pukul 10:54 WIB. Archieved dari http://tekno.kompas.com/read/2012/02/28
/10543255/Mudahnya.Berita.Palsu.Beredar.Lewat.Twitter
Purwanto, Didik. 2012. Cerewetnya Indonesia di Twitter Jadi Sorotan. Update by 6 Februari 2012 pukul 17:44 WIB. Archieved dari http://tekno.kompas.com/read/2012/02/06/ 17441029/Cerewetnya.Indonesia.di.Twitter.Jadi.Sorotan
---------------------. 2012. Pendiri Twitter Sebut Twitter Tidak Sehat. Update by 26 Februari 2012 pukul 15:11 WIB. Archieved dari http://tekno.kompas.com/read/2012/02/26/
15115410/Pendiri.Twitter.Sebut.Twitter.Tidak.Sehat
---------------------. 2012. Apa Kata Menkominfo soal Sensor di Twitter?. Update by 30 Januari 2012 pukul 15:11 WIB. Archieved dari http://tekno.kompas.com/read/2012/01/30/
15110267/Apa.Kata.Menkominfo.soal.Sensor.di.Twitter.

            Saputri, Annisa Riris. 2012. Posting Berita di Twitter, Ini Tipsnya. Update by 18 July 2012 pukul 14:03 WIB. Archieved dari http://kampus.okezone.com/read/2012/07/18/373/

665038/posting-berita-di-twitter-ini-tipsnya

            Wiranegara, Chibita. 2009. Twitter yang Trendy dan Modern. Yogyakarta: Goldenbooks
           




[1] Didik Purwanto. 2012. Pendiri Twitter Sebut Twitter Tidak Sehat. Update by 26 Februari 2012 pukul 15:11 WIB. Archieved dari http://tekno.kompas.com/read/2012/02/26/15115410/Pendiri.Twitter.Sebut.Twitter. Tidak.Sehat
[2] Felicitas Harmandini. 2012. Twitter Lebih Bikin Kecanduan Ketimbang Rokok. Update by 6 Februari 2012 pukul 11:29 WIB. Archieved dari http://tekno.kompas.com/read/2012/02/06/11295059/Twitter.Lebih.Bikin.
Kecanduan.Ketimbang.Rokok
[3] Didik Purwanto. 2012. Cerewetnya Indonesia di Twitter Jadi Sorotan. Update by 6 Februari 2012 pukul 17:44 WIB. Archieved dari http://tekno.kompas.com/read/2012/02/06/17441029/Cerewetnya.Indonesia.di.Twitter.Jadi. Sorotan

[4] Tenni Purwanti. 2012. Mudahnya Berita Palsu Beredar Lewat Twitter. Update by 28 Februari 2012 pukul 10:54 WIB. Archieved dari http://tekno.kompas.com/read/2012/02/28/10543255/Mudahnya.Berita.Palsu.
Beredar.Lewat.Twitter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment