Mengapa ingin Berkuliah di
Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas
Gadjah Mada?
Mengapa
ingin berkuliah? Tentunya saya ingin mendapat ilmu yang lebih. Dengan berkuliah
saya bisa menambah pengetahuan dan skill tentunya. Dengan berkuliah pula kita
bisa mendapatkan pengalaman yang lebih banyak dibanding dengan tidak berkuliah
sama sekali.
Mengapa
di Jurusan Ilmu Komunikasi? Mengapa bukan di jurusan Matematika, Hukum,
Psikologi, Ekonomi atau yang lainnya? Ini soal hasrat dan passion masing-masing
anak yang berbeda. Ini tergantung keinginan dan takdir. Kalau kita mempunyai
keinginan tapi tidak ditakdirkan kan sama saja bohong. Alhamdulillah saya
disini menjadi Mahasiswi Ilmu Komunikasi ini murni karena keinginan saya yang
dikehendaki oleh Allah SWT.
Awalnya
saya tidak mengerti dan mengetahui ada jurusan yang bernama Ilmu Komunikasi.
Saya hanya pernah mendengarnya saat Zivanna Letisha Siregar, mantan Putri
Indonesia 2008, pernah menyebut-nyebut tentang Ilmu Komunikasi di Universitas
Indonesia. Tapi saya hanya menganggapnya sebagai angin lalu.
Mengapa saya
berkeinginan di Jurusan Ilmu Komunikasi? Sejak SMP saya selalu menjejali diri
saya sendiri dengan bacaan fiksi seperti novel dan komik. Jadi cita-cita yang
langsung terpatri di otak saya adalah menjadi penulis. Di pikiran saya menjadi
penulis itu sepertinya enak, dia tinggal menulis cerita, menerbitkannya dan
mendapat uang. Kenyataannya tak sesimple itu. Masih banyak yang harus dilakukan
sang penulis seperti memilih cover, jenis kertas, menandatangani kontrak dan
lain-lain. Setelah berfikir agak panjang saya memutuskan untuk tidak jadi
“penulis” karena saya tidak mempunyai kemampuan yang cukup baik untuk menulis
dan menghasilkan sebuah karya yang hebat.
Setelah
masuk SMA saya lebih banyak lagi membaca sebuah novel yang membuat saya lebih
terinspirasi menuju kedepannya. Di dalam novel tersebut disebutkan beberapa
pekerjaan yang berhubungan dengan jurusan Ilmu Komunikasi seperti editor,
jurnalis, advertising dan lain-lain. Dan saat saya mencoba melihat kenyataan
ternyata bekerja menjadi editor, jurnalis dan advertising sepertinya
mengasyikan.
Ditambah
lagi saya merupakan penggemar Opera Van Java, saya menyukai bagaimana mereka
bisa membuat sebuah acara televisi yang hampir dinanti-nanti semua orang. Saya
berkeinginan menjadi salah satu creative mereka untuk sebuah program.
Sepertinya akan mengasyikan jika saya bekerja di broadcasting, itu yang ada di
benak saya dulu.
Mengapa
di Universitas Gadjah Mada? Memasuki tahun ketiga di SMA, mulai ada bimbingan
oleh guru BK untuk menentukan jurusan mana yang cocok untuk kami. Saya
mengambil lintas jurusan, awalnya saya dari IPA lalu sekarang beralih ke IPS.
Setelah saya mencari-cari info yang tepat akhirnya saya memilih prodi Ilmu
Komunikasi Universitas Gadjah Mada yang ternyata di sekolah saya banyak
peminatnya. Hasil konsultasi dengan BK menyatakan bahwa saya sekiranya bisa
masuk ke Ilmu Komunikasi UGM tapi tidak melalui jalur undangan namun melalui
jalur tertulis.
Sebenarnya banyak sekali universitas
yang mempunyai prodi Ilmu Komunikasi di Indonesia baik yang negeri maupun
swasta. Namun saya lebih memilih Yogyakarta karena Yogyakarta merupakan kota
pelajar. Jadi harga barang-barangnya otomatis sesuai kantong pelajar. Bukan
hanya itu saja alasannya saya memilih Yogyakarta dan Universitas Gadjah Mada.
Dari sekian banyak kota seperti Semarang, Jakarta dan Bandung yang jarang saya
kunjungi adalah Yogyakarta. Dan dari sekian banyak universitas seperti Universitas
Diponegoro, Universitas Indonesia dan ITB sudah pernah saya kunjungi. Tapi saya
belum pernah ke Universitas Gadjah Mada. Pertama kalinya saya menginjakan kaki
di Universitas Gadjah Mada saya sudah menjadi Calon Mahasiswa Baru disini. #bridgingcourse01
Tiara Firda Sani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment